Terra LUNA 2.0 Anjlok 56 Persen Sejak Minggu Lalu, Terraform Labs Dituduh Miliki Wallet Bayangan

7 Juni 2022, 17:32 WIB
Terra LUNA 2.0 Anjlok 56 Persen Sejak Minggu Lalu, Terraform Labs Dituduh Miliki Wallet Bayangan /

KEDUTODAY.COM - Setelah naik ke 11,33 dolar per unit tujuh hari lalu pada 30 Mei, token Terra LUNA 2.0 telah kehilangan lebih dari 56% nilainya.

Di tengah kinerja pasar, sejumlah proyek keuangan terdesentralisasi (DeFi) berbasis Terra sedang bertransisi ke blockchain Phoenix-1 yang baru.

Pelapor yang dikenal sebagai Fatman menuduh Terraform Labs dan Do Kwon melakukan taktik manipulatif seperti dugaan berbohong tentang menjadikan LUNA 2.0 milik komunitas.

Baca Juga: Tak Hanya Sungai Aare, Inilah 7 Sungai Paling Berbahaya dan Menyeramkan di Seluruh Dunia

Fatman menuduh Do Kwon dan Terraform Labs memiliki akses ke dompet bayangan dengan 42 juta token LUNA baru.

Pekan lalu, harga token LUNA 2.0 Terra berada di posisi yang lebih baik karena nilainya merangkak naik menjadi 11,33 dolar per unit.

Namun, sejak itu, LUNA turun 56,92 persen sejak titik tertinggi pada 30 Mei 2022.

Hari ini, statistik kisaran harga 24 jam menunjukkan bahwa LUNA berada di kisaran antara 4,84 hingga 5,46 dolar.

Dari lebih dari 13.400 cryptocurrency yang ada saat ini, kapitalisasi pasar Terra LUNA berada di peringkat 2.806.

Baca Juga: dr. Owien Lois ODGJ, Benarkah? Meninggal di Kalimantan Utara, Ternyata Penyebabnya Ini

Bahkan Terra LUNA 2.0 telah mencapai 380 juta dolar dalam volume perdagangan global selama 24 jam terakhir.

Dikabarkan pula, sejumlah aplikasi DeFi yang pernah menjadi aplikasi menonjol di Terra bersiap untuk bergabung kembali atau telah bergabung dengan sistem 2.0 yang baru.

Ini juga termasuk aplikasi Terra DeFi seperti Valkerie Protocol, Leap Wallet, dan Astroport.

Akun Twitter Terra baru-baru ini menjelaskan bahwa Terra Bridge Versi 2 telah aktif saat ini dan hadir dengan versi terbaru.

“pengguna dapat mentransfer aset ke dan dari Terra 2.0, Ethereum, Osmosis, Secret, Cosmos, [dan] Juno,” kata Co-founder Terraform Labs, Do Kwon dalam cuitan tentang pertukaran terdesentralisasi (dex) Phoenix dan aplikasi turunan stader yang diluncurkan Stader di Terra 2.0.

Baca Juga: Mengenal Jabar Bergerak Zillenial, Spirit Eril untuk Anak-Anak Muda Jawa Barat

Saat anggota komunitas Terra membangun kembali ekosistem blockchain yang dilenyapkan, pelapor Fatman terus menuduh Terraform Labs dan Do Kwon melakukan manipulasi.

Pada 6 Juni, Fatman mengatakan bahwa Terraform Labs dan Do Kwon diduga memiliki dompet bayangan.

Menurutnya, hal ini terjadi meskipun tim menjanjikan dompet tertentu seperti dompet Luna Foundation Guard dan tim akan dimasukkan dalam daftar hitam dari airdrop LUNA 2.0.

"Do Kwon telah menyatakan berkali-kali bahwa TFL tidak memiliki token LUNA baru, menjadikan Terra 2 'milik masyarakat'," tulis Fatman dalam cuitannya.

“Ini adalah kebohongan langsung yang sepertinya tidak dibicarakan oleh siapa pun. Faktanya, TFL memiliki 42 juta LUNA, senilai lebih dari 200 juta dolar, dan mereka berbohong,” tambahnya.

Baca Juga: Dikabarkan Sudah Menikah, Usia Luna Maya 2022 Berapa? Cek di Sini Profilnya

Fatman juga mengungkapkan lima dompet yang dicurigai sebagai dompet bayangan yang mencakup alamat berbasis 1, 2, 3, 4, dan 5 Terra.

Kelima dompet tersebut menyimpan 42,81 juta token LUNA 2.0 dan Fatman mengklaim masih banyak dompet lainnya.

Tiga dari lima dompet telah memindahkan LUNA sementara dua lainnya tetap tidak aktif.

“[Do Kwon] menggunakan dompet bayangannya untuk menyetujui *proposalnya sendiri* melalui manipulasi tata kelola (TFL tidak seharusnya memilih), memberi tahu semua orang bahwa itu akan menjadi rantai milik komunitas, dan kemudian memberi dirinya skor sembilan digit. Ini hanya dompet terverifikasi, ada banyak lainnya,” tulis pelapor.

Namun, di utas Twitter lainnya, Fatman merinci bahwa ada kemungkinan Terra 2.0 bisa menjadi blockchain milik komunitas.

Baca Juga: Inilah Profil dan Biodata Azka Corbuzier, Anak Deddy Corbuzier dan Kalina Ocktarany

Tapi Fatman sepenuh hati percaya bahwa Terraform Labs tidak akan membiarkan konsep ini membuahkan hasil.

“Terra 2 mungkin berhasil sebagai rantai yang benar-benar milik komunitas, tetapi tampaknya TFL sangat ingin memastikan ini tidak terjadi,” kata Fatman.

Disclaimer: Artikel ini tidak mewakili pendapat untuk membeli, menjual atau menahan investasi apa pun. Setiap investasi dan pergerakan perdagangan aset crypto melibatkan risiko yang tinggi, Anda tentukan analisa ekstra dan pertimbangan sendiri sebelum membuat setiap keputusan independen.***

Editor: Dedi Risky

Tags

Terkini

Terpopuler