Inilah yang biasa disebut sistem jaringan blockchain. Di mana sistem ini tergolong sistem tidak terpusat atau desentralized system.
Nah, kalau kita melakukan transaksi di jaringan blockchain, siapa yang akan memeriksa kalau transaksi kita sah atau benar?
Itu akan menjadi pekerjaan penambang bitcoin atau biasa disebut miners.
Di mana miners akan menyelesaikan verifikasi transaksi dan mendapatkan Bitcoin sebagai upah hasil verifikasi transaksi yang dilakukan.
Muncul pertanyaan baru, jika semua pengguna di jaringan blockchain mempunyai data transaksi kripto, lalu bagaimana dengan keamanan uang kripto tersebut?
Baca Juga: Penantian Shiba Army Terbayar! Shiba Inu Listing di Robinhood, Harga SHIB Melonjak 15 Persen
Nah, yang perlu kita ketahui bahwa cryptocurrency itu bersifat anonim atau tanpa nama, karena alamat rekening kripto itu tidak berhubungan dengan identitas pengguna.
Jadi tidak seperti di lembaga bank, di mana kamu kalau mau buka rekening harus isi formulir pendaftaran dengan data diri yang lengkap.
Kalau alamat rekening kripto, itu tidak terhubung dengan identitas pengguna jadi privasinya lebih tinggi.