Network
Baca Juga: Jam Tayang Portugal vs Maroko, Simak Link Live Streaming Piala Dunia 2022 di Sini
Albiceleste yang terinspirasi Lionel Messi telah menginjakkan satu kaki dengan kuat di semifinal melalui Nahuel Molina dan penalti tenang pemenang Ballon d'Or tujuh kali itu, tetapi dua gol di akhir pertandingan dari Wout Weghorst - termasuk gol penyeimbang di menit ke-100 - memaksa periode perpanjangan waktu yang paling tidak disukai.
Namun adu penalti lain akan diperlukan untuk menentukan nasib kedua tim, dan setelah perkelahian massal, gamesmanship yang berlimpah, dan 17 kartu kuning yang mengejutkan, Argentina menahan keberanian mereka dari titik putih untuk menang dan melaju ke babak empat besar.
Argentina tidak pernah tersingkir dari Piala Dunia di babak empat besar dan telah melaju ke final setiap kali mereka berhasil melaju sejauh ini - yang kelima dan yang terbaru terjadi pada turnamen 2014 sebelum kekalahan memilukan mereka dari Jerman.
Baca Juga: Selain Deddy Corbuzier, 16 Orang Ini Pernah Menerima Pangkat Tituler, Siapa Saja?
Para pencetak gol Scaloni yang gagah berani memasuki semi-final setelah membuat gawangnya bergetar dua kali dalam empat pertandingan terakhir mereka di semua turnamen.
Namun demikan, menghadapi aksi pertahanan Kroasia yang gigih adalah tantangan yang harus dipersiapkan Messi dan rekan-rekan dengan ketekunan yang tepat.
Sekembalinya Dominik Livakovic ke tanah airnya, ia telah menampilkan performa gemilang, terutama saat menghadapi Brasil di perempat final.
Ketika Brasil kesulitan untuk menembus pertahanan Kroasia yang terkenal tangguh, Neymar berhasil memecah kebuntuan di menit ke-106 dengan gol indahnya.
Akan tetapi, upaya Bruno Petkovic di menit ke-117 menemukan jalannya ke sudut melalui defleksi untuk memaksa pertarungan saraf di jarak 12 yard.
