Gli Azzurri harus mengubur mimpinya dalam-dalam setelah finis di peringkat terbawah kualifikasi Grup F di belakang Paraguay, Slovakia, dan Selandia Baru.
Hal serupa dialami Spanyol sebagai juara di Afrika Selatan pada Piala Dunia 2010, pada Piala Dunia 2014 di Brasil justru gagal total.
Tim Matador finis di tempat ketiga setelah menderita 2 kali kekalahan dari Belanda dan Chili di fase penyisihan Grup B.
Satu-satunya kemenangan hanya didapatkan saat melawan Australia yang menjadi lumbung gol bagi peserta Grup B.
Status yang sama juga dirasakan Jerman di Piala Dunia 2018. Usai menjadi juara Piala Dunia 2014, Tim Panser justru tampil buruk di edisi selanjutnya.
Baca Juga: Apa Keuntungan Bagi Negara Pemenang Piala Dunia, Berapa Hadiah dan Uang untuk Pemain?
Pasukan Joachim Loew menjadi juru kunci Grup F, bahkan Jerman harus menderita kekalahan 2-0 dari Korea Selatan di fase penyisihan tersebut.
Berstatus sebagai juara bertahan, setiap negara tersebut harus tersingkir dan mengemas koper mereka di babak penyisihan grup.
Ini menjadi bukti bahwa bisa mempertahankan gelar juara Piala Dunia juga merupakan keistimewaan yang luar biasa.