KEDUTODAY.COM - Simak ulasan profil stadion Internasional Khalifa tempat laga Inggris vs Iran yang memiliki sejarah yang panjang dan kisah pilu.
Profil stadion Internasional Khalifa yang memiliki sejarah panjang menjadi sorotan karena akan menjadi saksi laga Inggris vs Iran pada malam nanti.
Stadion Internasional Khalifa dikenal dengan bentuk yang ikonik dan memiliki sejarah yang panjang dan akan menjadi tempat laga Inggris vs Iran pada malam nanti, intip profilnya.
Profil stadion Internasional Khalifa yang menjadi tempat laga Inggris vs Iran ini akan Anda dapatkan di artikel ini.
Stadion Internasional Khalifa telah menjadi stadion sepakbola utama Qatar sejak 1976. Stadion ini dibangun sebagai tempat unggulan gelaran Piala Teluk 1976 yang diadakan di Qatar.
Stadion ini awalnya dibangun untuk dapat menampung 20.000 penonton. Akan tetapi pada Piala Dunia 2022 Qatar ini, stadion Internasional Khalifa bisa menampung hingga 40.000 penonton.
Selama bertahun-tahun, stadion ini telah direnovasi beberapa kali, yaitu untuk Asian Games 2006 dengan meningkatkan kapasitasnya menjadi 40.000 kursi.
Pada tahun 2011, Stadion Internasional Khalifa menjadi tempat diselenggarakannya beberapa pertandingan termasuk final antara Jepang dan Australia selama Piala Asia 2011.
Pada pertandingan ini, Jepang menang 1-0 atas Australia.
Stadion Internasional Khalifa telah menjadi tempat bermain standar tim nasional Qatar dan juga sering menjadi tuan rumah pertandingan persahabatan internasional dari tim lain seperti Argentina dan Brasil.
Sejak Qatar diusulkan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 ini, stadion Internasional Khalifa secara langsung diusulkan sebagai salah satu tempat bertanding, meskipun diperlukan peningkatan prasarana yang ekstensif.
Pekerjaan renovasi di stadion dimulai pada tahun 2014, termasuk perbaikan semua tribun, tempat duduk tambahan, fasilitas perhotelan tambahan, dan pembangunan membran atap inovatif besar yang menutupi 70% stadion.
Lengkungan ikonik stadion diganti dengan yang baru dan dilengkapi dengan dua lengkungan.
Baca Juga: Siapa Airyn Tanu? Inilah Profil dan Biodata sang Juragan Berlian Pemilik Passion Jewelry
Lengkungan ganda stadion yang megah selalu menjadi fitur yang paling dikenal dengan menampilkan kanopi lebar yang terbentang di bawahnya.
Stadion ini dilengkapi dengan sistem pendingin stadion untuk menjaga suhu yang nyaman bagi pemain dan penggemar.
Seperti diketahui bahwa Qatar memiliki udara yang panas.
Pekerjaan renovasi tersebut selesai pada musim panas 2017 dan menjadikannya sebagai stadion Piala Dunia 2022 pertama yang diselesaikan.
Pada 2019, stadion Internasional Khalifa menjadi tempat Kejuaraan Dunia Atletik IAAF 2019.
Stadion Internasional Khalifa terletak di barat Doha kira-kira 10 kilometer dari pusat Doha dan 18 kilometer dari The Pearl ke utara.
Station Sports City adalah salah satu jalur emas yang baru dibuka yang melewati pusat Doha.
Stadion ini juga terletak di jantung Aspire Zone yaitu pusat olahraga Qatar yang menjadi fondasi Asian Games 2006.
Terdapat kantor polisi yang dirancang untuk mendorong partisipasi keamanan dalam olahraga.
Di sana juga terdapat rumah sakit kedokteran olahraga Aspetar, Aspire Dome (aula olahraga serbaguna dalam ruangan terbesar di dunia), Pusat Akuatik Hamad, dan Taman Aspire semuanya adalah bagian dari Aspire Zone.
Selain itu, stadion ini sangat dekat dengan The Torch Doha Hotel dan Villagio Mall.
Stadion ini adalah tempat diselenggarakannya Piala Dunia FIFA Qatar 2022 pertama yang meraih Global Sustainability Assessment System (GSAS) certification.
Akan tetapi rumor negatif muncul saat melakukan renovasi stadion ini untuk gelaran Piala Dunia 2022.
Dikabarkan banyak pekerja yang bekerja sebagai tenaga yang merenovasi dan membangun sarana di stadion Internasional Khalifa. Namun rumor ini dibantah oleh pihak Qatar.
Nama Zac Cox muncul sebagai tenaga yang bekerja di sana meninggal dunia karena kecelakaan kerja.
Baca Juga: Apa Nama Maskot Piala Dunia 2022 Qatar? Inilah Arti Nama La Eeb Lengkap dengan Profil dan Maknanya
Zac Cox adalah warga asing yang memiliki dua kewarganegaraan yaitu Britania dan New Zealand. Dia meninggal terjatuh dari ketinggian 40 meter saat melakukan proses rigging.
Qatar juga dituduh kurang memperhatikan kelayakan alat pendukung untuk renovasi dan membangun sarana di stadion yang digunakan untuk Piala Dunia 2022.***