Keunikan Kota Tua Bern di Swiss, Kota Tempat Keluarga Ridwan Kamil Mencari Sekolah untuk Eril

28 Mei 2022, 13:31 WIB
Keunikan Kota Tua Bern di Swiss, Kota Tempat Keluarga Ridwan Kamil Mencari Sekolah untuk Eril /

KEDUTODAY.COM – Simak penjelasan keunikan Kota Tua Bern, Swiss. Kota Bern di Swiss menjadi ramai diperbincangkan publik saat ini.

Eril anak pertama Ridwan Kamil hilang di sungai Aare yang terletak di Kota Bern, Swiss.

Keluarga Ridwan Kamil berada di Kota Bern, Swiss dalam rangka mencarikan sekolah Eril.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Pencarian Eril akan Berlanjut Hari Ini, Tim SAR akan Melakukan Penyelaman

Eril telah lulus S1 di Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Mesin dan dia berniat meneruskan ke jenjang Magister.

Eril diberitakan hilang tebawa arus sungai Aare saat dia, adiknya, dan kawannya berenang di sungai tersebut.

Sampai saat ini belum ada kabar terbaru tentang kondisi Eril. Kejadian yang menimpa Eril terjadi pada hari Kamis, 26 Mei 2022.

Kondisi di Kota Bern saat itu cerah. Pencarian terus dilakukan oleh Tim SAR dan kepolisian setempat.

Baca Juga: Mengenal Sungai Aare yang Terletak di Kota Bern, Tempat Hilangnya Eril Putra Sulung Ridwan Kamil

Kota Bern dikenal dengan Kota Tuanya yang memiliki bangunan-bangunan yang dibangun abad pertengahan.

Selain itu, Kota Bern juga dikenal karena terdapat sungai Aare yang memiliki tingkat kejernihan yang tinggi yang biasa untuk berenang.

Wisatawan yang datang ke Kota tersebut juga biasa menikmati waktu berbelanja dengan santai sambil menikmati arsitektur gedung.

Berbelanja santai sambil berjalan kaki di Kota Tua Bern merupakan pengalaman yang unik.

Para wisatawan bisa berbelanja dalam cuaca apapun, baik hujan maupun panas. Di Kota Bern terdapat tempat perbelanjaan tertutup terpanjang di seluruh Eropa.

Baca Juga: Kepolisian Bern: Kondisi Air dan Arus Sungai Aare yang Keruh Saat ini Sangat Memperparah Keadaan

Wisatawan bisa berjalan kaki dari stasiun utama Bern sampai ke Jembatan Nydegg dan tetap terlindung dari cuaca hampir sepanjang perjalanan.

Dengan adanya arkade tersebut, wisatawan dapat terlindung dari hujan ataupun teriknya panas matahari.

Para pejalan kaki bisa menikmati keindangan arsitek pada bangunan yang dibangun abad pertengahan.

Kota Tua Bern memberikan kenyamanan serta suasana yang menyenangkan bagi wisatawan yang datang. Mereka juga bisa mendapatkan hasil foto yang Instagramable.

Terdapat gang-gang kuno, bangunan batu pasir abad pertengahan, dan ruang bawah tanah berkubah yang menawan di Kota Tua yang terdaftar di UNESCO.

Baca Juga: Beredar Video Sungai Aare Berarus Deras dan Berair Keruh, Begini Kata Kepolisian Bern

Tempat-tempat tersebut sangat cocok untuk wisatawan yang menyukai fotografi baik fotografer profesional maunpun amatir dan selfie.

Di Kota Bern waktu terasa berjalan sedikit lebih lambat daripada di tempat lain.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh ETH Zurich, kecepatan rata-rata berjalan orang Bern adalah 1,354 meter per detik.

Di Zurich kecepatan rata-rata orang berjalan itu 1,442 meter per detik, membuat orang-orang di sana 5,3 meter lebih jauh per menit daripada penduduk kota Bern.

Penduduk Bern memiliki moto yang terkenal "Nume nid gsprängt" yang berarti pelan-pelan dan santai saja.

Orang yang berada sana menghabiskan waktu berbelanja sambil mengobrol dengan pemilik toko atau mengobrol dengan orang lain.

Baca Juga: Update Pencarian Eril: Kepolisian Swiss Sudah Menyebarkan Poster 'Orang Hilang' Emmeril Khan Mumtadz

Pengunjung juga bisa berbelanja sambil melihat langsung pembuatan produk secara langsung yang di jual di area tersebut.

Berjalan-jalan melalui gang-gang abad pertengahan, pengunjung merasa seperti memasuki museum terbuka yang besar dan ramai.

Bangunan batu pasir, ruang bawah tanah berkubah tua, gang-gang sempit, menara bersejarah, rumah bangsawan yang terpelihara dengan baik, dan banyak air mancur masih terlihat seperti di abad ke-12.

Pengunjung akan melewati pemandangan seperti Bern Minster, Zytglogge (Menara Jam), atau Einstein House.

Sebagian besar butik juga berada di gedung-gedung yang dibangun pada abad pertengahan dan sekarang terdaftar sebagai monumen.***

Editor: Dedi Risky

Sumber: bern.com

Tags

Terkini

Terpopuler