Masya Allah, Eril Saat Usia 11 Tahun Sudah Merenungkan Ayat Al-Quran, Ustadz Adi Hidayat: Dia Anak yang Hebat

KEDUTODAY.COM - Doa terus mengalir untuk Emmeril Khan Mumtadz atau Eril, putra sulung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. 

Eril dinyatakan meninggal dunia meski belum ditemukan jasadnya setelah hilang terseret arus di sungai Aare, Kota Bern, Swiss sejak 24 Mei 2022.

Hingga saat ini, tim SAR dan Kepolisian Swiss masih terus melakukan pencarian jenazah Eril di sungai Aare.

Baca Juga: Anggun dan Seksi, Inilah 5 Potret Spesial Raline Shah di Red Carpet Paris

Duka atas kepergian Eril tak hanya dirasakan oleh keluarga besar Ridwan Kamil dan Atalia Pratatya.

Para sahabat serta guru yang pernah mendidiknya semasa sekolah juga turut berduka. Salah satunya pendakwah, Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat sudah mengenal Eril sejak masih kecil karena dia adalah guru agama bagi keluarga besar Ridwan Kamil.

Dalam pengakuannya, Ustadz Adi Hidayat menuturkan bahwa Eril kecil sudah memiliki sisi religius yang luar biasa.

Baca Juga: Memiliki Pemikiran Dewasa Dibanding Anak Seumurannya, Pesan Eril di Buku Kenangan SD Bikin Netizen Kagum

Saat berusia 11 tahun, Eril bahkan kerap merenung tentang air dan surah Hud ayat ke-7 dalam Al-Quran.

Surah Hud ayat ke-7 menjelaskan bahwa Allah swt segalanya termasuk semua yang ada di perairan.

"Sejak usia 11 tahun dia sudah merenungkan tentang air Al-Quran surah ke-11, Hud, ayat 7 'Allah menguasai segala yang ada di perairan' itu sudah menjadi renungannya sejak usia 11 tahun," kata Ustadz Adi Hidayat.

Hal ini rupanya memiliki hubungan dengan foto Eril yang dipajang dalam profil Instagram Ridwan Kamil.

Baca Juga: Fabio Quartararo Kokoh di Puncak Klasemen dan Juara Satu, Simak Hasil MotoGP Catalunya 2022

Dalam foto tersebut Eril tampak duduk bersila di tepi sebuah kolam sambil menatap batu ukiran lafadz Allah.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa dalam foto itu Eril sedang merenungkan Arsy Allah, atau singgasana Allah yang berada di atas Air.

"Di masjid Kota Baru Parahyangan, dia menatap satu batu dengan tulisan 'Allah', di bawahnya ada airnya, itu sudah dia renungkan dan ingin sekali mengetahui bagaimana arsy Allah yang di air itu," jelasnya.

Semasa hidup Eril jarang sekali memamerkan sisi religiusnya ke publik, termasuk di media sosial.

Namun publik sudah bisa menilai dari sikap Eril yang begitu sederhana, murah senyum, dan selalu mendahulukan kepentingan orang lain.

Kini, segala amal kebaikan itu yang akan mengantarkan Eril ke tempat terindah di sisi-Nya.***