Tutup 12 Outlet Holywings di Jakarta, Inilah Profil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

1 Juli 2022, 11:32 WIB
Tutup 12 Outlet Holywings di Jakarta, Inilah Profil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan /Instagram @aniesbaswedan

 

KEDUTODAY.COM - Simak profil Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta yang baru saja menutup 12 outlet Holywings di Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan secara resmi menginstruksikan penutupan outlet Holywings di Jakarta.

Usai viralnya promosi yang mengandung unsur SARA yang dilakukan oleh Holywings, 12 outlet Holywings yang ada di Jakarta terpaksa harus ditutup.

Penutupan outlet Holywings ini merupakan arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk memberikan efek jera bagi badan usaha yang melanggar hukum.

Baca Juga: Jadi Idaman Ibu-ibu, Intip 8 Foto Anies Baswedan Terbaru, Gubernur DKI  yang Dikenal Ramah Ini

Penutupan outlet Holywings bukan kali pertama bagi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Di awal masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan membuat gebrakan dengan menutup sejumlah tempat hiburan yang terbukti melakukan pelanggaran.

Penutupan outlet Holywings dilakukan atas dasar rekomendasi dari dua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menemukan pelanggaran di outlet Holywings.

Beberapa pelanggaran terhadap undang-undang ternyata dilakuan oleh pengelola Holywings.

Baca Juga: Siapa Orangtua Anies Baswedan? Simak Profil Keduanya yang Merupakan Dosen dan Guru Besar di Yogyakarta

Sebelumnya, pihak Holywings dilaporkan oleh berbagai ormas akibat membuat konten promosi yang berbau SARA.

Alih-alih meningkatkan jumlah pengunjung, promosi yang dilakukan oleh Holywings justru berujung pada kasus pidana dan penutupan 12 outlet Holywings di Jakarta.

Penutupan outlet Holywings, tak lepas dari campur tangan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Seperti apakah profil Anies Baswedan yang berani menutupa tempat hiburan malam di Jakarta? Inilah Profil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Baca Juga: Harmonis dan Penuh Kasih Sayang, Inilah 6 Profil Anies Baswedan dan Keluarga

Anies Baswedan terlahir dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan. Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sejak 16 Oktober 2017.

Di awal kepemimpinannya, Anies Baswedan berpasangan dengan Sandiaga Uno yang kemudian saat ini menjadi Menparekraf.

Anies Baswedan lahir dari pasangan keturunan Arab yaitu Rasyid Baswedan (ayah) dan Aliyah Rasyid (ibu).

Kakek Anies Baswedan merupakan seorang jurnalis, diplomat, dan pejuang kemerdekaan Indonesia yaitu Abdurrahman Baswedan.

Baca Juga: Anies Baswedan Memiliki Berapa Anak? Ini 11 Potret Hangat Kebersamaan Gubernur DKI Jakarta bersama Keluarga

Anies Baswedan dilahirkan pada 7 Mei 1969 di Kuningan, Jawa Barat. Selanjutnya, keluarganya tinggal di Yogyakarta dan Anies pun dibesarkan di Yogyakarta.  

Keluarga Anies Baswedan merupakan keluarga akademisi. Sang ayah, Rasyid Baswedan merupakan mantan dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.

Sementara ibunya, Aliyah Rasyid adalah guru besar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Tumbuh dalam lingkungan akademisi inilah yang nampaknya berpengaruh pada pola pikir dan kepribadian Anies.

Baca Juga: Ramai Dijagokan Sebagai Capres 2024, Intip Profil Anies Baswedan Lengkap dengan Pendidikannya

Tak kalah dari kedua orangnya, di lingkungan akademis pun Anies Baswedan mendapat jabatan spesial. Anies merupakan mantan Rektor Universitas Paramadina.

Sejak kecil, Anies menghabiskan masa pendidikannya di kota pelajar, Yogyakarta.

Di usianya yang 5 tahun, Anies memasuki sekolah Taman Kanak-kanak Masjid Syuhada. Selanjutnya, ia bersekolah di SD Negeri Percobaan 2, Sleman, Yogyakarta.

Paska lulus sekolah dasar, Anies Baswedan melanjutkan sekolahnya di SMP N 5 Yogyakarta.

Baca Juga: Cantiknya Anak Anies Baswedan, Simak Profil dan Biodata Mutiara Baswedan yang Baru Lamaran

Hingga kini, SMP tersebut merupakan salah satu SMP terbaik di Yogyakarta. Setelah lulus dari SMP N 5 Yogyakarta, Anies Baswedan melanjutkan sekolah di SMA Negeri 2 Yogyakarta.

Sejak SMA, kiprah Anies Baswedan seolah seperti melesat. Pada tahun 1987, Anies Baswedan terpilih sebagai delegasi dalam program pertukaran pelajar AFS dan berkesempatan tinggal di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat selama setahun.

Setelah lulus SMA, pendidikan Anies Baswedan dilanjtukan di salah satu universitas terbaik di Indonesia yaitu Universitas Gadjah Mada.

Anies diterima sebagai mahasiswa di Fakultas Ekonomi pada tahun 1989.

Baca Juga: Siapa Istri Anies Baswedan? Intip Profil dan Biodata Fery Farhati yang Berprofesi sebagai Akademisi

Tak puas hanya studi di Indonesia, saat masih berstatus mahasiswa UGM, Anies Baswedan memperoleh beasiswa untuk mengikuti kuliah musim panas di Universitas Sophia, Tokyo.

Beasiswa ini diberikan oleh Japan Airlines Foundation. Kesempatan itu tidak dilewatkan Anies hingga ia pun lulus dari UGM tahun 1995.

Hasrat studi Anies Baswedan nampaknya memang sangatlah besar. Belum puas menyelesaikan studi S1, ia melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2 di Universitas Maryland, Amerika.

Lagi-lagi, studi S2 Anies tersebut dilakukannya dengan modal beasiswa Fulbright.

Baca Juga: Biodata Anies Baswedan Lengkap dengan Masa Kecil, Profil dan Perjalanan Karir Gubernur DKI Jakarta Ini

Sesaat setelah lulus dari Maryland, Anies kembali mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya dalam bidang ilmu politik di Northern Illinois University pada tahun 1999.

Ketertarikannya pada dunia pendidikan tak hanya dituangkannya lewat aktivitas studi semata.

Pada akhir tahun 2009 Anies Baswedan membentuk tim kecil yang kemudian berkembang menjadi organisasi yang menjalankan program Indonesia Mengajar.

Program Indonesia Mengajar yang digagas Anies pada akhirnya melambungkan namanya dan membuatnya menjadi sosok yang dikenal oleh banyak masyarakat, khususnya akademisi.

Baca Juga: Profil dan Biodata Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan Asli Orang Mana?

Banyak mahasiswa berbondong-bondong mengikuti program tersebut.

Lewat Indonesia Mengajar, Anies Baswedan mengajar mahasiswa untuk peduli dan melakukan aksi nyata membantu pendidikan Indonesia di daerah terpencil.

Program ini berhasil menaikkan pamornya hingga ia pun terjun ke dunia politik.***

 

Editor: Nisa Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler