Surat kabar ini diterbitkan dan dibagikan pertama kali dalam Konferensi Asia Afrika di Bandung, tahun 1955.
Selain Harian Merdeka dan The Indonesian Observer, Herawati juga mendirikan Majalah Keluarga dan Majalah Berita Topik.
Tak hanya di bidang jurnalistik saja, Herawati turut memimpin upaya mendeklarasikan Kompleks Candi Borobudur sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Perannya sebagai seorang advokat menyuarakan hak-hak perempuan dan mendirikan beberapa organisasi yang memberikan dinamika dalam kehidupan sosial dan budaya Indonesia seperti Komnas Perempuan, Lingkar Budaya Indonesia, dan Gerakan Perempuan Sadar Pemilu.
Sederet penghargaan juga telah diraih Herawati, termasuk Bintang Mahaputra pada 1978, dan Lifetime Achievement dari Persatuan Wartawan Indonesia pada 2007.
Sebuah autobiografi ditulisnya dengan judul ‘An Endless Journey: Reflections of an Indonesian Journalist.
Herawati meninggal dunia pada tanggal 30 September 2016 di Rumah Sakit Medistra, Jakarta.
Di Taman Makam Pahlawan Kalibata, tempat peristirahatan terakhirnya tepat berada di samping makam sang suami, BM Diah.