Sosok Herawati Diah, Pendiri Koran Berbahasa Inggris Pertama di Indonesia yang Ada di Google Doodle Hari Ini

- 3 April 2022, 07:51 WIB
Tampilan Google Doodle 3 April 2022
Tampilan Google Doodle 3 April 2022 /

 

KEDUTODAY.COM - Siapa Herawati Diah yang tampil di Google Doodle hari ini?

Google Doodle menampilkan ilustrasi dari Siti Latifah Herawati Diah pada Minggu, 3 April 2022 untuk memperingati hari lahir kelahirannya ke-105.

Siti Latifah Herawati Diah dikenal sebagai tokoh pers Indonesia di era kemerdekaan.

Baca Juga: 12 Pesepakbola yang Tampil di Piala Dunia Ini Ternyata Rayakan Ramadhan, Siapa Saja?

Ia adalah istri dari mantan Menteri Penerangan, Burhanuddin Muhammad Diah atau yang biasa dikenal dengan B.M. Diah.

Lahir pada 3 April 1917 di Tanjung Pandan, Kepulauan Bangka Belitung, ayah Herawati Diah adalah seorang dokter yang bekerja di di Billiton Maatschappij bernama Raden Latip.

Ibunya bernama Siti Alimah, adalah alumni sebuah pesantren yang pernah mendirikan majalah perempuan ‘Doenia Kita’.

Baca Juga: Jam Berapa Drawing Piala Dunia 2022 Qatar? Saksikan Siapa yang Masuk Grup Neraka di Link Ini

Majalah Doenia Kita terbit pada November 1937 di Batavia, redaksinya diisi oleh perempuan-perempuan terpelajar yang juga tercatat sebagai anggota Organisasi Istri Indonesia.

Majalah tersebut mengusung tema kemajuan perempuan dari sudut pandang barat dan timur.

Sementara paman Herawati adalah Mr. Achmad Subardjo yang dikenal sebagai menteri luar negeri pertama Indonesia. 

Baca Juga: Siapa Nita Gunawan? Simak Profil Artis Cantik Berwajah Mirip Agnes Mo yang Dituding Dekat dengan Raffi Ahmad

Herawati muda menempuh pendidikan di Europeesche Lagere School (ELS) di Jakarta. Kemudian melanjutkan studinya ke Jepang, di American High School di Tokyo. 

Atas saran dari sang ibu, Herawati berangkat ke Amerika Serikat untuk belajar sosiologi di Barnard College yang berafiliasi dengan Universitas Columbia, New York dan lulus pada tahun 1941.

Keberhasilan tersebut membuatnya tercatat sebagai perempuan Indonesia pertama yang mendapatkan gelar dari universitas di Amerika.

Baca Juga: Siapa Khansa Nadya Fakhira yang Mendadak Trending di Twitter? Netizen Dibuat Haru dan Ucapkan Belasungkawa

Herawati yang tertarik dunia tulis-menulis pernah mengambil kuliah musim panas jurnalistik di Universitas Stanford, California.

Perempuan yang menguasai bahasa Inggris, Belanda, dan Jepang itu seolah tidak terpisahkan dari dunia media.

Ia mengaku masih sering mengirim tulisan untuk Doenia Kita saat masih bersekolah di Amerika.

Baca Juga: Daftar Biodata Pemain Tomorrow, Ada Rowoon SF9 yang Jadi Anak Konglomerat tapi Pengangguran

Sepulangnya ke Indonesia, Herawati bekerja untuk pertama kalinya di dunia jurnalistik sebagai wartawan lepas kantor berita United Press International (UPI).

Kemudian ia juga sempat menjadi penyiar di Radio Hoso Kyoku.

Dengan menjadi wartawan, Herawati berkesempatan untuk bertemu dengan Mahatma Gandhi ketika menjadi bagian dari delegasi Indonesia untuk menghadiri All-India Women’s Congress.

Baca Juga: Profil dan Biodata Janisaa Pradja, Istri Mike Lewis yang Merupakan Seeorang Sommelier

Rupanya, jodoh Herawati juga tidak jauh dari dunia pers itu sendiri. B.M. Diah yang waktu itu bekerja di koran Asia Raya meminangnya sebagai istri.

B.M. Diah yang mendirikan koran Merdeka pada 1 Oktober 1945 dengan turut melibatkan Herawati dalam proses pengembangan harian tersebut

Pasangan ini mendirikan The Indonesian Observer, koran berbahasa Inggris pertama di Indonesia.

Baca Juga: Biodata dan Profil Shafa Kayla, Selebgram yang Jual Tiket Konser Justin Bieber dengan Harga 2 Kali Lipat

Surat kabar ini diterbitkan dan dibagikan pertama kali dalam Konferensi Asia Afrika di Bandung, tahun 1955.

Selain Harian Merdeka dan The Indonesian Observer, Herawati juga mendirikan Majalah Keluarga dan Majalah Berita Topik.

Tak hanya di bidang jurnalistik saja, Herawati turut memimpin upaya mendeklarasikan Kompleks Candi Borobudur sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Baca Juga: Biodata dan Profil Lucky Andreono, Tanggal Lahir, IG, dan Karir Sang Jawara MasterChef Indonesia Season 1

Perannya sebagai seorang advokat menyuarakan hak-hak perempuan dan mendirikan beberapa organisasi yang memberikan dinamika dalam kehidupan sosial dan budaya Indonesia seperti Komnas Perempuan, Lingkar Budaya Indonesia, dan Gerakan Perempuan Sadar Pemilu.

Sederet penghargaan juga telah diraih Herawati, termasuk Bintang Mahaputra pada 1978, dan Lifetime Achievement dari Persatuan Wartawan Indonesia pada 2007.

Sebuah autobiografi ditulisnya dengan judul ‘An Endless Journey: Reflections of an Indonesian Journalist.

Baca Juga: Profil Aleksandar Trajkovski, Biodata Pemain Makedonia Utara yang Singkirkan Italia di Piala Dunia 2022

Herawati meninggal dunia pada tanggal 30 September 2016 di Rumah Sakit Medistra, Jakarta.

Di Taman Makam Pahlawan Kalibata, tempat peristirahatan terakhirnya tepat berada di samping makam sang suami, BM Diah.

Demikian ulasan tentang Siti Latifah Herawati Diah, yang ada di Google Doodle.***

Editor: Nisa Hidayat

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah