Network
KEDUTODAY.COM - Final Piala Dunia merupakan acara pamuncak yang dinantikan oleh penonton dari seluruh dunia pada setiap gelaran Piala Dunia.
Ajang kompetisi paling bergengsi di dunia sepakbola ini dilaksanakan empat tahun sekali.
Saat digelar, ratusan ribu penonton menjadi saksi kemenangan tim sepakbola terbaik dunia di turnamen paling bergengsi ini.
Dalam pertandingan final tersebut, beberapa laga final patut disebut sebagai laga final terbaik sepanjang masa.
Berikut KeduToday.com himpun pertandingan final terbaik sepanjang masa yang akan selalu dikenang dunia.
Baca Juga: Kalah Telak, 5 Negara ini Bertekuk Lutut Tersingkir di Piala Dunia Tanpa Balas
1. Piala Dunia 1978
Final tahun 1978 antara Belanda vs Argentina ini berlangsung pada 25 Juni 1978. Tuan rumah kala itu, yaitu Argentina dan pertandingan dilaksanakan di stadion Monumental, Bueneos Aires.
Laga final tersebut dikenal karena berlangsung panas bahkan sejak sebelum peluit dimulai pertandingan dibunyikan.
Saat itu Belanda menuduh Argentina mengulur waktu dan menunda permainan sehingga menyebabkan kemarahan. Saat itu Argentina terlambat masuk 5 menit dan tim ini menuduh Rene Van de Kerkhof memakai gips di lengannya yang membuat ketegangan makin tinggi.
Sepanjang durasi permainan berlangsung dengan kasar dan beberapa pelanggaran terjadi.
Pertandingan diakhiri dengan kemenangan Argentina 3-1.
Baca Juga: Mengenal La'eeb, Maskot Resmi Piala Dunia 2022 yang Lucu dan Menggemaskan
2. Piala Dunia 1958
Final Piala Dunia 1954 antara Brasil dan Swedia ini berlangsung pada 29 Juni 1958.
Bertempat di Stadion Rasunda, Solna, Swedia dan dihadiri langsung hampir 50.000 penonton.
Pertandingan final ini dikenal sebagai salah satu laga final terbaik di Piala Dunia dengan beberapa rekor dan momen.
Salah satunya adalah sebagai laga dengan gol terbanyak di final Piala Dunia, laga final pertama di mana dua negara dari dua kontinental berbeda bertanding, dan masih banyak lagi.
Laga ini juga menjadi laga pertama di Piala Dunia bagi pesepakbola legendaris Brasil Pele yang saat itu masih berusia 17 tahun.
Laga ini menjadi laga Brasil menancapkan kukunya di Piala Dunia dan mendominasi sepakbola dunia.
3. Piala Dunia 1982
Piala Dunia 1982 ini merupakan turnamen Piala Dunia ke 12 dan digelar di Spanyol sebagai tuan rumah.
Pertandingan final antara Jerman vs Italia berlangsung pada 11 Juli 1982.
Italia menang final 3-1 dan meraih gelar juara Piala Dunia untuk ketiga kalinya.
Baca Juga: Hasil Drawing Piala Dunia 2022 Grup E: Jadwal, Waktu, Stadion dan Peringkat Terbaru di FIFA
4. Piala Dunia 2018
Pertandingan final berikutnya adalah final Piala Dunia 2018 antara Prancis VS Kroasia.
Bertempat di stadion Luzhniki, Moskow, Rusia pada 15 Juli 2018 membawa Prancis mendapat tropi juara Piala Dunia untuk kedua kalinya setelah 1998.
Baca Juga: Mengenal Kevin De Bruyne, Playmaker Kreatif Belgia di Piala Dunia 2022
5. Piala Dunia 2006
Final Piala Dunia berikutnya adalah pertandingan antara Italia vs Prancis yang digelar di Jerman.
Pertandingan yang digelar pada 9 Juli 2006 di Stadion Olimpia, Berlin dan ditonton hampir 70.000 orang.
Laga final ini mencatat insiden tak terlupakan saat Zinedine Zidane menanduk dada Marco Matterazi dengan kepala setelah provokasi yang dilontarkannya kepada Zidane.
Zidane keluar dari lapangan, penalti dari David Trezequet membawa Italia sebagai juara Piala Dunia ke empat kalinya.
Baca Juga: Mengenal Kevin De Bruyne, Playmaker Kreatif Belgia di Piala Dunia 2022
6. Piala Dunia 1970
Piala Dunia 1970 di gelar di Meksiko dan finalnya menjadi laga final terbaik Piala Dunia sepanjang masa antara Brasil melawan Italia.
Laga final ini menjadi laga terakhir Pele di Piala Dunia sebelum akhirnya pensiun dan menjadi penampilan terbaik Pele. Oleh sebab itu laga ini merupakan final terbaik di Piala Dunia.
Brasil menang 4-1 dan menjadi tim pertama yang menang Piala Dunia tiga kali dan berhak memiliki tropi Jules Rimet selamanya.
Baca Juga: Stadion yang Direncanakan Akan Digunakan untuk Turnamen Piala Dunia 2026, Simak Daftarnya Berikut
7. Piala Dunia 1950
Laga final antara Uruguay melawan Brasil ini bisa dibilang sebagai laga final terbaik dan kekalahan terbesar di sejarah sepakbola.
Brasil, negara yang paling dijagokan unggul harus menelan kekalahan dari Uruguay.
Kekalahan tersebut mengundang banyak reaksi kekecewaan suporter. Berdasarkan laporan dari Guardian, sekurang-kurangnya 165 suporter terkena serangan jantung pasca pertandingan, tiga diantaranya meninggal dunia, bahkan terdengar kabar ada yang nekad bunuh diri.
Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui Fans Tentang Persiapan Piala Dunia FIFA 2026
Di lapangan, panitia lupa menggelar seremonial dan penyerahan tropi. Presiden FIFA Jules Rimet harus turun tangan dan menyerahkan tropi tersebut sendiri kepada kapten tim Uruguay Obdulio Varela tanpa podium dan seremoni.
Pemain bahkan tidak mendapat medali karena 22 medali sudah diukir nama pemain Brasil.
Kekalahan tersebut kemudian dikenal dengan "Maracanazo" atau tragedi Maracana yang membekas di setiap ingatan semua orang.***
