Di Indonesia Ada Tragedi Kanjuruhan, Ternyata Brasil Memiliki Kisah Tragis di Piala Dunia, Tragedi Apa Itu?

- 19 November 2022, 11:47 WIB
Ilustrasi: Kisah tragis Maracanazo
Ilustrasi: Kisah tragis Maracanazo /instagram @stadiuminfrastructure

Bencana selanjutnya terus berlanjut di mana suporter Brasil dilaporkan bunuh diri dan tiga lainnya meninggal dunia karena serangan jantung.

Presiden FIFA menganugerahkan trofi Jules Rimet kepada tim Uruguay bahkan tanpa adanya seremoni.

Korban berjatuhan pun tidak hanya berasal dari suporter saja melainkan juga dari skuad Brasil sendiri.

Sebagian besar skuad saat itu tidak lagi mendapat kesempatan membela timnas di Piala Dunia.

Baca Juga: Jago Adu Penalti, Intip 6 Fakta Emiliano Martinez Penjaga Gawang Andalan Argentina di Piala Dunia 2022 Qatar

Kiper Moacir Barbosa menjadi korban paling kejam. Sebagai sosok paling disalahkan atas dua gol Uruguay, dia mendapatkan perlakuan rasis karena berkulit hitam.

Dia dikucilkan puluhan tahun dan federasi sepakbola Brasil bahkan melarang kiper berkulit hitam di timnas Brasil.

Begitu pula dengan melarang penggunaan kaos putih yang digunakan saat final 1950 dan diganti dengan warna kuning dan hijau yang digunakan hingga sekarang.

Bagi Brasil, tragedi ini menjadi pukulan yang membekas di setiap ingatan semua orang.

Baca Juga: Qatar Memang Beda! Inilah 5 Stadion Termahal di Qatar untuk Piala Dunia 2022, Biayanya Bikin Geleng-Geleng

Halaman:

Editor: Nisa Hidayat

Sumber: Duke University


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x