Korban berjatuhan pun tidak hanya berasal dari suporter saja melainkan juga dari skuad Brasil sendiri.
Sebagian besar skuad saat itu tidak lagi mendapat kesempatan membela timnas di Piala Dunia.
Kiper Moacir Barbosa menjadi korban paling kejam. Sebagai sosok paling disalahkan atas dua gol Uruguay, dia mendapatkan perlakuan rasis karena berkulit hitam.
Dia dikucilkan puluhan tahun dan federasi sepakbola Brasil bahkan melarang kiper berkulit hitam di timnas Brasil.
Baca Juga: Apa Nama Maskot Piala Dunia 2022 Qatar? Inilah Arti Nama La Eeb Lengkap dengan Profil dan Maknanya
Begitu pula dengan melarang penggunaan kaos putih yang digunakan saat final 1950 dan diganti dengan warna kuning dan hijau yang digunakan hingga sekarang.
Bagi Brasil, tragedi ini menjadi pukulan yang membekas di setiap ingatan semua orang.
Karena laga final ini diadakan di stadion Maracana maka orang-orangs ering menyebutnya tragedi Maracana atau Maracanazo.***