Gara-Gara Terra Luna, Satu Keluarga di Korea Menenggelamkan Diri di Pulau Wando

3 Juli 2022, 09:34 WIB
Cho Yuna Tewas di Dasar Laut Bersama Keluarga /Twitter @apriseuldiyana

KEDUTODAY.COM - Cryptocurrency Terra Luna (LUNA) kembali memakan korban. Sejak kejatuhannya pada Mei 2022, tak terhitung hodler LUNA yang kehilangan hartanya.

Sebelumnya, laporan bunuh diri dari berbagai belahan dunia muncul setelah LUNA crash dua bulan lalu.

Dilansir dari Taiwan News, seorang pria di Taichung City melompat dari apartemennya di lantai 13 setelah kehilangan banyak uang di pasar kripto.

Yang terbaru, sebuah keluarga dari Korea Selatan yang terdiri dari ayah, ibu, dan seorang anak ditemukan meninggal di dalam mobil yang tenggelam di perairan Pulau Wando.

Baca Juga: Benarkah Do Kwon dan TerraForm Labs Memegang 42 Juta Terra LUNA 2.0? Cek Faktanya

Nama Cho Yuna menjadi trending setelah tubuhnya ditemukan bersama tubuh ayah dan ibunya dalam keadaan tak bernyawa pada Rabu, 29 Juni 2022.

Polisi dan penjaga pantai menemukan tiga jasad di dalam sebuah mobil yang tenggelam di perairan dekat Pulau Wando.

Setelah diidentifikasi, ketiga jasad tersebut dinyatakan sebagai tiga orang yang menghilang beberapa waktu yang lalu.

Baca Juga: Terra LUNA 2.0 Anjlok 56 Persen Sejak Minggu Lalu, Terraform Labs Dituduh Miliki Wallet Bayangan

Kepolisian Gwangju berhasil mengambil kerangka mobil sedan Audi yang berada 10 meter di bawah air.

Cho Yuna dan kedua orang tuanya diidentifikasi sebagai jenazah yang berada di dalam mobil tersebut.

Karena telah membusuk, identifikasi berhasil dilakukan dengan menggunakan sidik jari dan menganalisa barang-barang milik mereka yang tertinggal di dalam mobil.

Baca Juga: Dikabarkan Sudah Menikah, Usia Luna Maya 2022 Berapa? Cek di Sini Profilnya

Kronologi Bunuh Diri Keluarga Cho Yuna

Penemuan mobil keluarga Cho Yuna sebenarnya terkuak pada Selasa sore, 28 Juni 2022, setelah bagian depan mobil tersebut ditemukan di bawah air.

Jendela mobil yang keruh menghalangi petugas untuk mengidentifikasi apakah mobil tersebut kosong atau memiliki penumpang di dalamnya.

Akhirnya, mobil tersebut diangkat menggunakan alat berat pada Rabu pagi. Bagian pintu mobil memang sengaja tidak dibuka untuk mencegah hilangnya barang bukti di dalam air.

Baca Juga: HOAX! Pernikahan Luna Maya Berlangsung di Bali, Begini Ceritanya!

Sebelumnya, keluarga Cho Yuna dilaporkan menghilang selama satu bulan lebih. Polisi telah dikerahkan untuk mencari di sekitar pulau, namun tak membuahkan hasil.

Cho Yuna dan keluarganya terakhir kali terlihat di CCTV pada 30 Mei 2022 pukul 23.00 dalam posisi hendak meninggalkan hotel tempat mereka bermalam di Pulau Wando.

Pada 17 Mei 2022, orang tua Cho Yuna juga telah berpamitan kepada sekolah Cho Yuna bahwa mereka akan pergi ke Pulau Jeju dari tanggal 19 Mei hingga 15 Juni 2022.

Baca Juga: Terra LUNA 2.0 dan LUNC Semakin Berbenah, Kedua Token Kini Telah Tersedia di Bursa Pertukaran ChangeNOW

Cho Yuna dilaporkan hilang setelah ia juga tak kunjung muncul di sekolah pada tanggal yang disepakati.

Orang tua Cho Yuna tak bisa dihubungi melalui telepon sehingga pihak sekolah mengunjungi kediaman Cho Yuna.

Rumah yang kosong dan surat yang menumpuk di kotak surat menambah kecurigaan pihak sekolah.

Pada 22 Juni 2022, Cho Yuna dan keluarganya dilaporkan hilang kepada kepolisisan setempat.

Baca Juga: Karena Crash Terra LUNA Baru-Baru ini, Binance Mengambil langkah untuk Lebih Berhati-hati

Setelah diselidiki, Cho Yuna dan keluarganya ternyata tak pernah sampai di Pulau Jeju.

Justru, mobil yang dikendarai keluarga itu mengarah ke Pulau Wando pada 23 Mei 2022. Di sana diketahui bahwa mereka menginap di sebuah hotel kecil selama 6 hari, yakni pada 24 Mei hingga 31 Mei 2022.

Dilansir dari Korea Times, pemilik hotel menyatakan kepada polisi bahwa keluarga Cho Yuna nyaris tak pernah keluar dari kamar.

Baca Juga: Terra LUNA 2.0: Token LUNA Kembali Setelah Runtuh 40 Miliar Dolar, Apakah Kali Ini Lebih Baik?

Pada pukul 23.00, 30 Mei 2022, sehari sebelum keluarga Cho Yuna dijadwal keluar dari hotel, terlihat dari CCTV keluarga tersebut keluar dari kamar.

Anehnya, sang ibu terlihat menggendong Cho Yuna dalam keadaan lemas dan seperti tertidur.

Sang ayah mengikuti di belakangnya dengan membawa sebuah tas plastik di tangan kirinya. Ketiganya lalu menuju mobil dan meninggalkan hotel.

Baca Juga: Harga Terra LUNA 2.0 Melonjak di Atas 10 Dolar Setelah Binance Merampungkan Distribusi Airdrop

Jejak terakhir keluarga Cho Yuna terungkap dari ponselnya yang dimatikan di tengah malam.

Ponsel ibunya dimatikan pada sekitar pukul 1 malam di dekat hotel, sedangkan ponsel sang ayah dimatikan pada sekitar pukul 4 di dekat Pelabuhan Songgok, hanya 4 kilometer dari hotel.

Diduga setelah itu, keluarga Cho Yuna menenggelamkan diri bersama mobilnya, membawa serta Cho Yuna yang tidak sadarkan diri.

Baca Juga: Baru Nongol Token LUNA Versi Baru Langsung Terjun 65 Persen, Kraken Tetap Pertahankan Listing di Bursa

Motif Bunuh Diri Keluarga Cho Yuna

Hasil investigasi polisi menunjukkan adanya kemungkinan motif bunuh diri keluarga Cho Yuna.

Diduga, keluarga Cho Yuna mengalami kebangkrutan akibat merugi setelah membeli mata uang kripto Terra Luna.

Polisi menemukan fakta bahwa orang tua Cho Yuna telah melakukan pencarian mengenai Terra Luna beberapa kali di internet, bahkan hingga 30 Mei 2022, saat mereka dinyatakan hilang.

Baca Juga: Harga LUNA Melonjak 1500 Persen, Saatnya Serok atau 'Jebakan Batman' Lain?

Tak hanya soal LUNA, orang tua Cho Yuna juga mencari tentang pil obat tidur dan bagaimana cara untuk bunuh diri.

Kerabat keluarga mengiyakan bahwa keluarga Cho dikabarkan mengalami kesulitan finansial setelah menutup usahanya pada Juli 2021.

Dikabarkan, keluarga Cho juga memiliki hutang kartu kredit lebih dari 100 juta won atau sekitar Rp1,1 miliar.***

Editor: Nisa Hidayat

Sumber: Korea Times

Tags

Terkini

Terpopuler