Untuk Pertama Kali, Petinggi Rusia dan Ukraina Bertemu Sejak Konflik Memanas, Akankah Genjatan Senjata?

- 10 Maret 2022, 15:25 WIB
ilustrasi: Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba
ilustrasi: Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba /Reuters

Moskow menyebut serangannya sebagai operasi militer khusus untuk melucuti senjata Ukraina dan mengusir para pemimpin yang disebutnya 'neo-Nazi'.

Kyiv dan sekutu Baratnya menganggap itu sebagai dalih tak berdasar untuk perang tak beralasan melawan negara demokratis berpenduduk 44 juta orang.

Baca Juga: Prediksi Atalanta vs Leverkusen, Live Streaming Liga Europa, Head to Head dan Susunan Pemain

Menyatukan Lavrov dan Kuleba menjadi langkah maju dan dapat meningkatkan diplomasi di tingkat yang lebih tinggi di Moskow.

"Rusia belum mendekati perdamaian, meskipun perlahan-lahan mengubah pendiriannya," kata Mustafa Aydin, profesor di Universitas Kadir Has di Istanbul.

"Posturnya yang awalnya tanpa kompromi perlahan-lahan berubah menjadi sikap negosiasi meskipun belum cukup untuk hasil yang konkret," tambahnya.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan baik Lavrov dan Kuleba telah meminta agar dia menghadiri pembicaraan pada hari Kamis.

Baca Juga: Lirik dan Chord atau Kunci Gitar Lagu 'Kota' Milik Dere yang Trending Dinyanyikan Danar X Factor Indonesia

Pada akhir pekan kemarin, Turki dan Israel meningkatkan dorongan mereka untuk mediasi.
Presiden Turki Tayyip Erdogan mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengumumkan gencatan senjata dalam seruan pada hari Minggu.

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett juga mengadakan pembicaraan dengan Putin di Moskow pada akhir pekan. Kemudian berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. ***

Halaman:

Editor: Ruri Hidayat


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah