Terkuak! Tak Kalah Keren dari Sang Kakek, Ini Profil Nenek Anies Baswedan Seorang Pegiat Perempuan

5 Juli 2022, 14:14 WIB
Terkuak! Tak Kalah Keren dari Sang Kakek, Ini Profil Nenek Anies Baswedan Seorang Pegiat Perempuan /Instagram @aniesbaswedan

 

KEDUTODAY.COM – Tidak kalah keren dari sang kakek, simak profil nenek Anies Baswedan yang menjadi seorang pegiat perempuan era pra kemerdekaan.

Nenek Anies Baswedan merupakan salah satu peserta Kongres Perempuan di Jogja saat pendudukan Belanda.

Nenek Anies Baswedan walaupun sudah tua dan harus berada di kursi roda masih gemar membaca koran dan aktif untuk diajak diskusi.

Baca Juga: Jakarta Memproduksi Sampah Sekitar 7.000 Ton Per Hari, Ini Jawaban Anies Baswedan untuk Mengatasinya

Nenek Anies Baswedan dikaruniai umur panjang dan wafat pada usia 93 tahun.

Dengan segala keterbatasan pada masa itu, kakek dan nenek Anies Baswedan memiliki semangat juang yang tinggi.

Memiliki seorang kakek dan nenek yang hebat, membuat Anies Baswedan termotivasi untuk bisa seperti mereka.

Baca Juga: Biografi Fery Farhati, Istri Anies Baswedan yang Setia Mendampingi dan Mendukung Karir Sang Suami

Saat ini, Anies Baswedan menjabat sebagai pemimpin daerah di ibukota Republik Indonesia.

Menjadi seorang pemimpin daerah sekelas Gubernur DKI Jakarta bukanlah hal yang mudah.

Segala permasalahan baik ekonomi, sosial, pendidikan, politik dan bahkan segala segi kehidupan yang komplek dan majemuk ada di Jakarta.

Baca Juga: Silsilah Anies Baswedan dan Keluarga, Ternyata Kakeknya Bukan Orang Sembarangan!

Suatu tantangan tersendiri untuk menjadi seorang Gubernur DKI Jakarta.

Nama Anies Baswedan semakin dikenal publik saat menjadi moderator acara debat Capres pada tahun 2009.

Anies Baswedan menjadi moderator debat Capres yang dihadiri oleh Susilo Bambang Yudhoyono, Jusuf Kalla, dan Megawati Soekarno Putri.

Baca Juga: Sukses Jadi Gubernur DKI Jakarta, Masa Jabatan Anies Baswedan Sampai Kapan? Simak Ulasannya

Komisi Pemilihan Umum saat itu memanggil beberapa akademisi untuk menjadi moderator dalam debat Capres dan Cawapres.

Anies Baswedan ditunjuk menjadi salah satu moderatornya karena dia menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina.

Dia menjadi Rektor Paramadina saat usianya 38 tahun dan menjadi Rektor termuda di Indonesia saat itu.

Baca Juga: Hewan Kurban di Jakarta Bebas dari PMK? Ini Kata Anies Baswedan Jelang Idul Adha

Prestasinya selama menjabat menjadi Rektor di Universitas Paramadina membuatnya ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi menteri.

Anies Baswedan ditunjuk menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Kemudian dia terjun ke dunia politik dengan mengikuti pemilihan Gubernur DKI Jakarta.

Baca Juga: Berikan Motivasi Bagi Mahasiswa Baru, Anies Baswedan Berikan 7 Hal Yang Wajib Kamu Mulai Dari Sekarang

Dia terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta bersama dengan Wakil Gubernur Sandiaga Uno.

Anies juga digadang-gadang akan dicalonkan menjadi calon kuat Capres tahun 2024.

Saat ditanya mengenai pencalonannya sebagai Capres di 2024 nanti Anies masih enggan untuk menjawabnya.

Baca Juga: Ini Dia Kakek Anies Baswedan, Yuk Mengenal Sosok Abdurrahman Baswedan yang Jadi Pahlawan Nasional

“Saya masih terus konsentrasi menyelesaikan tugas di Jakarta, masih banyak tugas-tugas yang harus saya selesaikan, sekarang kita konsentrasi itu,” jawab Anies saat ditanya.

Masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta akan selesai pada Oktober 2022 ini.

Selain partai mana yang nanti akan mengusungnya, kehidupan pribadinya juga menjadi perhatian publik.

Baca Juga: Santun dan Suka Membalas Budi, Sikap Anies Baswedan Dipuji Netizen: Orang Baik Ketemu Orang Baik

Anies Baswedan memiliki seorang istri yang bernama Fery Farhati dan memiliki 4 orang anak.

Ayah dan ibunya adalah seorang akademisi yang mengajar menjadi dosen di Yogyakarta.

Kakeknya adalah pahlawan nasional yang dikenal dengan nama AR Baswedan atau Abdurrahman Baswedan.

Baca Juga: Mamah Terharu Nies!!! Doa yang Tak Pernah Putus dari Seorang Ibu untuk Anies Baswedan

AR Baswedan adalah seorang nasionalis, jurnalis pejuang kemerdekaan Indonesia, diplomat, mubaligh, serta seorang sastrawan.

Sedangkan nenek Anies Baswedan bernama Barkah. Barkah lahir dan besar di Tegal, Jawa tengah.

Dia adalah seorang pegiat pergerakan perempuan sejak pra-kemerdekaan.

Baca Juga: Terungkap! Ini Rahasia Sukses Anies Baswedan Jadi Gubernur DKI, Simak 4 Fakta Lainnya di Sini

Menjelang Kongres Perempuan yang diadakan di Jogja saat itu, Barkah adalah utusan dari Tegal.

Dia pergi ke Jogja bersama teman-temannya dengan menggunakan kereta tetapi dihalau Belanda saat berada di stasiun.

Perempuan-perempuan itu berdebat, melawan, dan melakukan aksi berbaring di rel di depan lokomotif yang akan melaju.

Baca Juga: Patut Jadi Teladan! Ini 8 Sikap Ibunda Anies Baswedan Sebagai Orangtua: Saya Tidak Pernah Menuntut Anak

Karena aksi para perempuan tersebut, akhirnya mereka diizinkan untuk berangkat ke Jogja.

Berikut 3 potret nenek Anies Baswedan

1. Anies Baswedan remaja dengan neneknya

Terkuak! Tak Kalah Keren dari Sang Kakek, Ini Profil Nenek Anies Baswedan Seorang Pegiat Perempuan Instagram @aniesbaswedan

2. Anies Baswedan mencium neneknya

Terkuak! Tak Kalah Keren dari Sang Kakek, Ini Profil Nenek Anies Baswedan Seorang Pegiat Perempuan Instagram @aniesbaswedan

3. Walaupun harus duduk di kursi roda, nenek Barkah masih menyukai membaca

Terkuak! Tak Kalah Keren dari Sang Kakek, Ini Profil Nenek Anies Baswedan Seorang Pegiat Perempuan Instagram @aniesbaswedan

Demikian profil Barkah, nenek Anies Baswedan yang menjadi seorang pegiat perempuan era pra kemerdekaan.***

 

 

Editor: Nisa Hidayat

Sumber: Instagram @aniesbaswedan

Tags

Terkini

Terpopuler