Ada juga yang mempertanyakan kritik Rudi Kamri tidak disertai riset mendalam, seperti yang ditulis akun @tcmblog, menulis, "kenapa cetek sekali risetnya bapak?"
Mengenai riset ini berkaitan dengan jawaban Ridwan Kamil bahwa Islamic Centre di Cimaung sudah dibangun 3 tahun sebelum Eril meninggal.
Sementara pembangunan masjid sudah diwakafkan, sehingga digunakan untuk kepentingan publik.
Jadi Islamic Centre di Cimaung tidak dibangun semata-mata memperingati kepergian Eril.
Akun @realnunuhidayat bahkan berani berani bersaksi bahwa pembangunan Islamic Centre dilaksanakan jauh sebelum Eril Kahn Mumtadz meninggal karena hanyut di sungai Aare.
Sayangnya penyerangan ini menyebabkan akun Rudi Kamri menghilang dari pencarian Instagram.
Jika Rudi Kamri mulai merasa diserang warganet hingga menyembunyikan atau menghapus akun, maka warganet harus menjaga ucapannya di media sosial.
Warganet yang terlalu berlebihan dalam menghujat dapat dikenai UU ITE, untuk itu mereka harus mengkritik sewajarnya.***