Mengajari Anak Berpuasa Ramadan 2022, Kiat Sehat Mengajari Anak Puasa Setengah Hari

- 3 April 2022, 16:18 WIB
Mengajari anak berpuasa Ramadan 2022, kiat sehat mengajari anak puasa setengah hari.
Mengajari anak berpuasa Ramadan 2022, kiat sehat mengajari anak puasa setengah hari. /Pixabay.com/john1cse

KEDUTODAY.COM - Mengajari anak berpuasa ramadan sebagai pengenalan syariah agama sebagai fondasi keimanan sejak dini memang sangatlah penting.
 
Pada dasarnya mengajari anak berpuasa Ramadan, walaupun dilakukan setengah hari memiliki prinsip melatih anak agar terbiasa menjalankan puasa secara normal sesuai ajaran agama kelak. 
 
Mengajari anak berpuasa ramadan, bukan puasanya yang menjadi tujuan, melainkan makna puasa tersebut untuk memperkenalkannya pada ajaran agama.
 
 
Mengapa anak-anak harus melalui tahapan belajar berpuasa setengah hari sebelum puasa sehari penuh?
 
Puasa biasanya dilakukan mulai sesaat sebelum matahari terbit (Imsak) sampai matahari terbenam (Magrib). 
 
Di negara tropis seperti Indonesia, di mana rentang waktu siang dan malam hampir sama, lama waktu berpuasa kurang-lebih 12-14 jam setiap harinya.
 
Mengingat otak dan sel darah merah tidak dapat memproduksi glukosa sendiri, semua bergantung pada kadar gula darah dalam tubuh yang bergantung dari konsumsi makanan.
 
 
Makanan yang kita konsumsi dapat mempertahankan kadar gula darah dalam tubuh sampai empat jam.
 
Setelah rentang waktu empat jam tersebut, tubuh kita akan mulai memecah cadangan glukosa yang disimpan di hati dan otot yang disebut glikogen dan hal ini juga terjadi pada tubuh anak anak.
 
Namun jika hal tersebut  masih terus berlangsung lama maka tubuh akan memasuki fase kelaparan karena tubuh kekurangan asupan glukosa.
 
Pada anak- anak, fase kekurangan asupan glukosa yang terlalu lama bisa menjadi pemicu gangguan pada tumbuh kembangnya dan hal ini yang harus dicatat.
 
 
Sebenarnya fase kelaparan dini tersebut baru bisa terjadi saat tubuh berhenti mengkonsumsi makanan selama 16 jam.
 
Artinya, anak sudah selesai berpuasa sebelum mencapai fase kelaparan dini.
 
Walaupun jika anak dalam kondisi sehat, seharusnya ia tidak akan mengalami gangguan tumbuh-kembang walaupun berpuasa selama 12 jam.
 
Hal ini karena tubuh anak memerlukan adaptasi, dalam hal ini tubuh perlu menjaga asupan glukosa untuk dapat menjalani kegiatan sehari-hari.
 
Meskipun berpuasa terbilang aman bagi anak-anak namun asupan gizi yang seimbang tetap harus diperhatikan.
 
 
Mengingat metabolisme tubuh pada anak-anak belum seimbang seperti manusia dewasa.
 
Untuk anak-anak yang belajar puasa setengah hari kita harus tetap segera mengganti cadangan makanan  yang habis saat puasa selama 7 jam.
 
Dan sebagai orang tua yang baik, Anda harus memperhatikan dengan baik kebutuhan nutrisinya terutama pada saat belajar puasa. 
 
Disaat sahur asupan makanan dengan gizi yang seimbang sangatlah penting bagi anak-anak.
 
Setelah itu usahakan untuk memberikan tambahan suplemen daya tahan tubuh kepada anak untuk menjaga stamina anak selama menjalani puasa.
 
Hadiahi anak dengan Vitamin C saat berbuka puasa, hal ini karena selain segar, vitamin C juga dapat membantu kebugaran tubuh dan membuat anak tidak gampang sakit.***

Editor: Dedi Risky


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah