KEDUTODAY.COM - Simak penjelasan lengkap mengenai kolesterol jahat.
Kolesterol jahat adalah zat berlilin yang ditemukan pada lemak (lipid) darah.
Namun, kolesterol dapat membentuk membran sel, vitamin D, asam empedu, dan berbagai hormon tertentu.
Tetapi, jika kolestrol anda tinggi maka akan berdampak menimbulkan penyakit jantung (arteroma)
Kolesterol jahat tidak dapat larut dalam darah. Kolesterol harus melalui aliran darah dengan pengangkut yang disebut (lipoprotein).
Anda mungkin pernah mendengar berbagai macam kolesterol, berbagai jenis kolesterol pembawa lipoprotein.
Inilah bermacam-macam kolesterol, diantaranya:
- Low-density lipoprotein (LDL). Kolesterol jahat atau kolesterol (LDL) adalah salah satu pemicu arteroma (penyakit jantung).
- High-density lipoprotein (HDL). kolesterol HDL atau disebut lemak baik. Kolesterol baik yang mencegah arteroma atau meyempitnya pembuluh darah akibat lemak. Kolesterol jahat (LDL) salah satu penyebabnya.
Baca Juga: Makanan Penurun Kolesterol? Kudapan Sehat Ini Membuat Kolesterolmu Turun, Kata dr. Saddam Ismail
Kapan kolesterol dianggap tinggi? lihat kadar kolesterol dalam tubuh.
Menurut MedlinePlus, berikut adalah kisaran angka kolesterol jahat (LDL) yang normal dan tinggi:
- Kurang dari 100 mg/dL: normal
- 100 - 129 mg/dL: mendekati normal atau sedikit di atas normal
- 130 - 159 mg/dL: sedikit tinggi
- 160 - 189 mg/dL: tinggi
- 190 mg/dL ke atas: sangat tinggi.
Kolesterol jahat dalam tubuh Anda bisa terdeteksi jika rutin cek up ke dokter.
Kolesterol jahat memang susah terdeteksi. Karena kolesterol jahat biasanya tidak memiliki gejala mencolok pada penderita.
Maka dari itu, ketika Anda tidak pernah memperhatikan kesehatan Anda dengan kesadaran dari dalam diri. Anda bisa saja kaget dengan adanya kolesterol jahat.
Baca Juga: Sst! Pacar Kamu Punya Ciri-Ciri Ini Nggak? Kenali 10 Contoh Love Language Act of Service Yuk
Ketika kolesterol jahat sudah bernaung dan menutup arteri. Stroke jadi salah satu penyakit yang siap menghantui.
Tetapi, apabila anda sadar dan lebih menjaga diri dengan sering berolahraga dan pola makan yang bagus kemungkinan itu semakin kecil terjadi.
Lebih baik lagi, masyarakat harus lebih sering cek ke dokter-dokter umum. Agar lebih pasti dan meyakinkan adanya kolesterol jahat atau tidak.
Kesadaran ini harus ditanamkan sedari muda. Bukan berarti kita menunggu sampai tua untuk cek kesehatan kita di rumah sakit.
Semakin baik mencegah dari awal dari pada telat dan harus mengobati dengan biaya yang lebih mahal tentunya.***