Sementara untuk minyak goreng kemasan diserahkan sepenuhnya ke mekanisme pasar untuk memangkas disparitas harga minyak yang sempat tinggi.
“(Disparitasnya) bisa sampai Rp10 ribu,” katanya.
Kenaikan harga minyak goreng ini, lanjutnya, juga disebabkan pengaruh invasi Rusia terhadap Ukraina.
Pasalnya kedua negara tersebut merupakan penghasil minyak bunga matahari (sunflower).
Karena minyak bunga matahari harus disubstitusi oleh minyak crude palm oil (CPO), menyebabkan harga internasional minyak CPO meningkat dari Rp14.600 pada awal Februari 2022 menjadi Rp18 ribu hingga saat ini.
“Kemarin sudah turun sedikit, tetapi pada dasarnya naik karena mekanisme pasar,” katanya.
Disparitas yang tinggi antara ketersediaan minyak dengan harga internasional, ucap Lutfi, menyebabkan banyak oknum yang bertindak curang dengan menaikkan harga minyak goreng secara sembarangan.
Baca Juga: Wow, Inilah 45 Daftar Nama Calon Wasit yang akan Memimpin Pertandingan Piala Dunia 2022 Qatar
Ketidakseimbangan harga minyak dinilai memicu oknum-oknum tertentu untuk berbuat curang dengan mengambil keuntungan dalam menjual minyak secara menyimpang.