Network
KEDUTODAY.COM - Akhir-akhir ini ganja sering diperdebatkan karena memiliki kegunaan untuk medis, terutama perawatan penyakit saraf dan cerebral palsy.
Dalam ganja terkandung 500 lebih senyawa kimia yang beberapa di antaranya bermanfaat untuk medis.
Akan tetapi ada juga senyawa ganja yang berbahaya bagi kesehatan, yaitu tetrahydrocannabinol (THC) karena menurut para ahli dinilai dapat memicu kegelisahan dan paranioia.
Baca Juga: Hindari 5 Makanan dan Minuman ini Jika Anda Sedang Cemas atau Stres Agar Tidak Semakin Parah
THC sebenarnya mampu memberikan efek rileks atau santai, akan tetapi dapat juga menciptakan efek yang memabukkan, kesenangan berlebihan dan tanpa sebab, dan jika dikonsumsi terus menerus dapat mengakibatkan ketegihan.
Dikutip dari laman healthline.com, THC juga mengakibatkan peningkatan detak jantung, koordinasi tubuh yang terganggu, mulut kering, mata merah, reaksi yang lambat, kehilangan ingatan, dan rasa cemas.
Jika masih dikonsumsi terus menerus dengan dosis yang berlebihan, zat THC yang terdapat dalam ganja bisa mengakibatkan gangguan kejiwaan seperti schizophrenia.
Perlu diingat bahwa dalam ganja terdapat banyak senyawa kimia tidak hanya THC, tapi juga Cannabidiol (CBD) dan banyak senyawa lain.
Berbeda dari THC, U.S. Food and Drug Association (FDA) sebagai lembaga yang mengatur makanan dan obat-obatan di Amerika Serikat memperbolehkan konsumsi CBD dengan batas tertentu.
