Baca Juga: Perhitungan Zakat Fitrah dengan Uang, Waktu Terbaik Serta Cara Menghitungnya
Dan pada harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak meminta (QS. Al-Dzariyat: 19).
Seseorang yang mempunyai harta berlebih dalam tempo tertentu diperintahkan untuk mendermakan hartanya kepada yang berhak yaitu kaum dhuafa dan lain-lain (QS. At-Taubah: 60).
Artinya, harta kekayaan yang kita miliki—atau tepatnya harta benda yang dititipkan Allah kepada kita— ada hak orang lain.
Baca Juga: Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga, Dilengkapi Bahasa Arab dan Artinya
Praktek ini dalam Islam dikenal dengan zakat—di samping infak dan sedekah.
Karenanya zakat (al-zakat) ditinjau dari sudut bahasa mengandung arti suci, tumbuh, berkah, dan terpuji. Allah berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْفِقُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّآ اَخْرَجْنَا لَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ ۗ وَلَا تَيَمَّمُوا الْخَبِيْثَ مِنْهُ
تُنْفِقُوْنَ وَلَسْتُمْ بِاٰخِذِيْهِ اِلَّآ اَنْ تُغْمِضُوْا فِيْهِ ۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ
غَنِيٌّ حَمِيْدٌ