Dalam proses diagnosis, deteksi dini anak autisme merupakan suatu hal yang sangat penting.
Diagnosa untuk anak-anak autis dapat dilakukan dengan cara mengamati perilaku anak dalam berkomunikasi, bertingkah laku dan tingkat perkembangannya.
Karena karakteristik dari penyandang autis ini banyak sekali ragamnya, sehingga cara diagnosa yang paling ideal adalah dengan memeriksakan anak pada beberapa tim dokter ahli seperti ahli neurologis, ahli psikologis anak, ahli penyakit anak, ahli terapi bahasa dan tenaga ahli terapis yang profesional menangani anak-anak autis.
Baca Juga: Menguak Fakta 3 Pola Hidup Sebagai Obat Penurun Kolesterol Tinggi
Dengan dilakukannya deteksi dini, maka dapat dilihat kenyataan yang ada dan dapat segera dilakukan intervensi atau penanganan yang benar.
Usia ideal untuk mengintervensi dini adalah di usia 2-3 tahun, meskipun sulit, namun tanda dan gejala autisme sebanrnya sudah bisa diamati sejak dini bahkan sebelum usia 6 bulan.
Deteksi autisme dapat dilakukan sejak dini melalui 4 tahapan di antaranya:
1. Deteksi dini sejak dalam kandungan
Deteksi dini sejak janin ada dalam kandungan dapat dilakukan dengan pemeirksaan biomolekular pada janin bayi untuk mendeteksi autis, namun pemeriksaan ini masih dalam batas kebutuhan untuk penelitian.
Baca Juga: Heboh! Penemu Love Language Membuat Konsep Apology Language